IBX5B0A3CA409E1C Pengertian Teks Anekdot, Struktur dan Kaidah - Ringkasan Materi X - Yuk!Belajar

Pengertian Teks Anekdot, Struktur dan Kaidah - Ringkasan Materi X

     Anekdot adalah cerita singkat yang fiktif dan lucu tentang pribadi seoang tokoh atau beberapa tokoh yang benar-benar ada. Dan definisi tersebut. kita mendapat beberapa kata kunci. yaitu cerita, fiktif Iucu, dan prbadi seorang tokoh.

     Karena berupa sebuah cerita, teks anekdot termasuk ke dalam golongan teks narasi. Ada tiga ön utama teks narasi. yaiu rnenggunakan tokoh, alur, dan atar. Dengan demikian, teks anekdot pun memiliki ketiga unsurtersebut.


A. Struktur Anekdot 

1. Tokoh 
     Anekdot hanya menggunakan manusia sebagai tokoh, baik terkenal maupun tidak. Jumlahnya bisa beberapa dan bisa juga satu orang. Tokoh tersebut dapat diidentifikasi karena bersifat faktual atau benar benar ada, bukan tokoh fiktif dari kahyangan atau para dewa.
     Sebuah cerita yang diawali dengan rombongan keluarga Presiden Suharto memasuki gerbang tolakan menjadi sebuah anekdot. Namun, cerita yang diawali dengan serombongan pria memasuki gerbang tol akan menjadi lelucon.

2. Alur 
     Alur adalah rangkaian peristiwa atau urutan bagian-bagian dalam sebuah cerita. Anekdot umumnya menggunakan alur maju dan cepat selesai (cerita singkat). Meskipun demikian, teks anekdot memiliki pengantar, bagian isi, dan bagian akhir yang mengentak (kelucuan).

3. Latar 
     Latar adalah segala keterangan yang berhubungan dengan waktu, tempat, dan suasana yang tergambar dalam cerita. Anekdot menggunakan latar tempat, waktu, dan suasana yang bersifat faktual atau sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Pada teks anekdot (1) terdapat latar waktu (Pada suatu hari ...), tempat (memasuki gerbang tol), dan suasana yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari.


B. Kaidah Anekdot 

1. Fiktif 
     Anekdot termasuk ke dalam golongan dongeng. Penggolongan ini berdasarkan pada cerita anekdot yang bersifat fiktif. Sifat fiktif ini memiliki dua bentuk. Pertama, cerita tersebut hanya rekaan walaupun diceritakan seolah benar-benar pernah terjadi. Kedua, cerita tersebut telah dimodihkasi dari kejadian yang sebenarnya sehingga terlalu bagus untuk dikatakan nyata.
     Selain itu, sebuah anekdot muncul dilatarbelakangi oleh prasangka, perasaan sentimen, atau pengetahuan yang relatif salah (belum tentu benar) mengenai seorang tokoh sehingga isinya terkadang terasa menyinggung orang yang menjadi sasaran anekdot tersebut.

2. Lucu 
     Walaupun digolongkan sebagai dongeng, tidak semua dongeng termasuk anekdot karena tidak semua dongeng mengandung unsur kelucuan. Sebaliknya, tidak semua dongeng lucu adalah anekdot. Kulucuan merupakan tujuan utama sebuah anekdot walaupun terkadang kurang tercapai. Penyebabnya, mungkin anekdot yang disampaikan tidak sesuai dengan situasi dan zamannya.
     Selain itu, si pencerita dan si pendengar belum tentu memiliki pengetahuan yang sama tentang isi anekdot sehingga dapat terjadi miss-komunikasi.

3. Pribadi Seorang Tokoh 
     Selain anekdot, banyak cerita yang menonjolkan unsur kelucuan, misalnya, lelucon. Namun, anekdot tidak dapat disamakan dengan lelucon karena objeknya berbeda walaupun sama-sama fiktif dan lucu.
     Objek penceritaan anekdot berkaitan dengan pribadi tokoh, sedangkan lelucon berkaitan dengan sifat kelompok, ras, atau suku bangsa tertentu.

4. Mengandung Pesan 
     Tujuan anekdot tidak hanya membangkitkan tawa, tetapi lebih dari itu, anekdot dapat berfungsi sebagai media untuk menyindir, mengkritik, atau mengungkapkan kebenaran.


Menginterpretasi Makna Teks Anekdot 

     Interpretasi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu. Dalam hal ini, menginterpretasi berarti usaha menafsirkan atau menjelaskan makna sebuah anekdot. Telah dijelaskan bahwa selain dapat membangkitkan tawa, anekdot dapat berfungsi sebagai media untuk menyindir, mengkritik, atau mengungkapkan kebenaran.
     Jadi, ada pesan yang ingin disampaikan. Nah, pesan tersebut dapat dipahami apabila antara penyampai dan pendengar memiliki pengetahuan yang sama tentang isi anekdot tersebut.

     Anekdot tersebut muncul ketika Gus Dur masih menjabat sebagai ketua PBNU. Banyak kalangan yang menjadikan beliau sebagai panutan dan tempat untuk minta pendapat, diskusi, curhat, dan lain-lain. Kelucuan anekdot tersebut terletak pada pernyataan Gus Dur bahwa orang NU yang masih datang bertamu pada pukul 02.00 hingga pukul 06.00 adalah orang NU yang gila.
     Anekdot tersebut berisi kritikan kepada para tamu beliau yang datang pada waktu istirahat. Bertamu pada pukul 02.00, selain mengganggu, juga sangat tidak sopan.

     Anekdot tersebut sangat cocok dengan kondisi remaja saat ini. Remaja ekarang umumnya ingin yang serba instan tidak mau bekerja keras dan capek dahulu. Sama halnya dengan tokoh Nasrudin yang tidak mau mencari cincin di tempat yang gelap padahal di tempat gelap itulah cincinnya jatuh.
     Dia malah mencari di tempat yang terang padahal tindakan itu sia-sia. Jadi, selain lucu, anekdot tersebut dapat dimaknai sebagai sindiran dan nasihat kepada generasi muda yang malas bekerja keras.

 
About - Contact Us - Sitemap - Disclaimer - Privacy Policy
Back To Top