IBX5B0A3CA409E1C Inilah Pentingnya Integrasi Nasioal Dalam Bingkai "Bhineka Tunggal Ika" - Yuk!Belajar

Inilah Pentingnya Integrasi Nasioal Dalam Bingkai "Bhineka Tunggal Ika"

Sebagai negara yang baru saja merdeka dari penjajah bangsa lain, integrasi nasional tentu sangatlah penting. Hal itu disebabkan antara lain seperti (1) Penjajah tidak memandang perlunya kesetiaan nasional dan juga semangat kebangsaan pada semua rakyat jajahan, melainkan kesetiaan kelompok masyarakat terhadap pemerintah kolonial. (2) Unsur-unsur awal yang membentuk suatu negara dan bangsa adalah kesatuan lokal yang bersifat primordial, integrasi sangat diperlukan untuk menciptakan kesetiaan baru terhadap identitas baru yang akan mengiringi terbentuknya sebuah negara.

Sebelum merdeka bangsa Indonesia masih terpisah-pisah dan belum mempunyai kesadaran kebangsaan yang satu yaitu satu bangsa Indonesia.

Indonesia memiliki masyarakat yang sangat beragam. Dengan keberagaman ini masyarakat Indonesia dapat ditandai oleh munculnya keberagaman budaya. Contohnya perbedaan suku bangsa menyebabkan adat istiadat, bentuk rumah, pakaian maupun kesenian yang memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Bangsa Indonesia menyadari dan menghormati adanya perbedaan setiap budaya tersebut. Bangsa Indonesia sejak zaman dahulu telah dipersatukan dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.

Pengertian Integrasi Nasional

Integrasi nasional merupakan usaha dan proses dalam mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga akan terciptanya keserasian dan juga keselarasan secara nasional.  Integrasi nasional berasal dari dua suku kata, yaitu “integrasi” dan “nasional”. Integrasi ini berasal dari bahasa Inggris, yaiyu integrate, yang artinya menyatupadukan, menggabungkan, atau mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi memiliki arti yaitu pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional itu berasal dari kata bahasa Inggris yaitu nation yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi nasional memiliki arti politis dan antropologis.
  1. Integrasi nasional secara politis memiliki arti yaitu penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang dapat membentuk suatu identitas nasional.
  2. Integrasi nasional secara antropologis memiliki arti yaitu proses penyesuaian di antara unsur-unsur setiap kebudayaan yang berbeda-beda sehingga dapat mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.

Syarat Integrasi

Integrasi masyarakat ialah kondisi yang sangat diperlukan bagi negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang akan diharapkan. Ketika masyarakat suatu negara senantiasa diwarnai dengan pertentangan ataupun konflik, maka akan banyak kerugian yang diderita baik kerugian berupa materi fisik, seperti kerusakan sarana prasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan kerugian mental spiritual. Seperti perasaan kekawatiran, cemas atau ketakutan bahkan tekanan mental yang juga berkepanjangan.. Adapun syarat dicapainya keberhasilan suatu integrasi di suatu negara adalah sebagai berikut.
  • Anggota-anggota masyarakat akan merasa bahwa mereka berhasil untuk saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan kebutuhan lainnya.
  • Terciptanya konsensus atau kesepakatan bersama tentang norma-norma dan nilai-nilai sosial yang akan dilestarikan dan dijadikan sebagai pedoman.
  • Norma-norma dan nilai-nilai sosial akan dijadikansebagai aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial.

Di dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tertera bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai menyalah gunakan hak dan kewajiban mereka karena banyak sekali orang yang dapat seenaknya melakukan suatu hal yang bisa merugikan orang lain. Begitu pula dengan orang yang selalu berusaha untuk menghindar dari kewajibannya sebagai warga negara. Perilaku ini bisa dijadikan salah satu contoh perilaku yang dapat merugikan masyarakat lain, terutama bagi pemerintah. Pelanggaran akan hak orang akan mempengaruhi terjadinya disintegrasi sehingga orang tersebut tidak dapat menjalankan kewajibannya mereka. Beberapa hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia dalam menjaga integrasi nasional baik dalam lingkungan keluarga, sekolah dan juga masyarakat antara lain adalah sebagai berikut.

NoLingkunganKewajibanHak
1.Keluarga1) Menghormati kedua orang tua, wali dan juga guru
2) Mencintai dan menyayangi sesama keluarga, masyarakat dan teman
3) Menghargai orang yang lebih tua.
4) Melaksanakan etika/perilaku dan akhlak yang mulia.
    1) Bergaul dengan anak se-baya
    2) Hak menyatakan pendapat dan hak untuk didengarkan pendapatnya.
    3) Hak dihargai dan dihormati dalam lingkungan keluarga.
    4) Hak beribadah menurut agamanya masing-masing
      2.Sekolah1) Mengikuti seluruh kegiatan di sekolah sesuai dengan ketentuan yang ada.
      2) Mewujudkan dan memelihara ketertiban, , keindahan, keamanan, kekeluargaan dan juga kerindangan
      3) Hadir di sekolah tepat pada waktunya
      4) Memberi keterangan izin, sakit, atau berhalangan jika tidak hadir.
        1) Menggunakan fasilitas pembelajaran dengan baik.
        2) Mendapatkan porsi seperti pengembangan sesuai dengan potensi yang dimiliki.
        3) Memperoleh bimbingan dan konsultasi secara optimal.
        4) Mendapatkan perlindungan selama berada di sekolah
          3.Masyarakat1) Menjaga kerukunan antar tetangga-tetangga atas dasar saling menghormati.
          2) Ikut menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan.
          3) Mentaati peraturan yang berlaku di dalam lingkungan tersebut atas dasar kepentingan untuk bersama.
          4) Membatasi diri untuk tidak mengganggu hak dan kemerdekaan orang lain atas dasar hak dalam suatu negara.
            1) Menggunakan fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah.
            2) Mendapat pelayanan dari pemerintah.
            3) Memiliki hak untuk menyampaikan pendapat ketikia berada di lingkungan masyarakat.
            4) Hak mendapatkan rasa aman.
            5) Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum.

              Dibutuhkan keseimbangan dalam menjalankan hak serta kewajiban. Hal ini agar tidak terjadi lagi kesalahpahaman yang dapat mengakibatkan kerugian bagi orang lain dan juga diri sendiri. Cntohnya, pertumbuhan pembangunan infrastruktur (seperti jalan dan jembatan) pada suatu daerah dengan daerah lainnya harus sama. Jika pembangunannya berbeda maka akan terjadi kecemburuan dan tentuya dengan berakibat terganggunya integrasi nasional. Dengan demikian, sangat penting integrasi nasional dalam pembangunan bangsa pada masyarakat yang berbeda-beda. Setiap warga masyarakat di daerah harus menyadari adanya perbedaan etnik, agama, suku, budaya, bahasa, dan lain sebagainya. Perbedaan tersebut jangan sampai dijadikan sebagai pemicu untuk terjadinya disintegrasi nasional. Oleh karena itu, siswa harus memahami hak dan kewajiban yang ada pada kehidupan sehari-hari.

              Disintegrasi merupakan keadaan dimana tidak bersatu padu yang akan menghilangkan keutuhan atau persatuan serta dapat menyebabkan sebuah perpecahan. Adapun ciri-ciri akan terjadinya disintegrasi pada suatu masyarakat antara lain yaitu: (1) Ketidaksamaan tujuan antara anggota suatu kelompok sehingga membuat tidak adanya keterpaduan. (2) Sebagian besar anggota kelompok tidak mematuhi norma-norma yang telah berlaku. (3) Menurunnya wibawa tokoh-tokoh seperti pemimpin kelompok. (4) Kurang berfungsinya sanksi sebagaimana mestinya. Beberapa sikap dan perilaku yang dapat menimbulkan terjadinya disintegrasi nasional melalui lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan bangsa antara lain adalah sebagai berikut.

              NoLingkunganSikap dan Perilaku
              yang Menyebabkan
              Disintegrasi Nasional
              Akibat dari Sikap
              dan Perilaku
              Tersebut
              Alternatif agar
              Tidak Terulang
              1.Keluarga1) Tidak mendengarkan apa saja nasehat dari orang tua.
              2) Bermusuhan dengan kakak, adik ataupun saudara.
                1) Mendapat hukuman dari perbuatan tersebut.
                2) Akan terjadi pertengkaran dan permusuhan.
                  1) Mendengarkan dan melaksanakan nasehat dari orang tua.
                  2) Saling menyayangi dan menghormati sesama anggota keluarga.
                    2.Sekolah1) Tidak menghargai apa pendapatnya teman.
                    2) Saling mengejek dan menghina sesama teman.
                      1) Akan terjadi pertentangan yang dapat berujug konflik.
                      2) Akan terjadi permusuhan dan saling mendendam.
                        1) Menghragai walaupun memiliki perbedaan pendapat.
                        2) Menghargai adanya keberagaman suku, ras, dan antargolongan (SARA).
                          3.Masyarakat1) Menggunakan hak tanpa memperhatikan kepentingan orang lain.
                          2) Bergaul hanya dengan masyarkat di daerahnya.
                            1) Tumpang tindih (overlapping) pelaksanaan hak dalam masyarakat.
                            2) Dapat terjadi konflik antar suku, ras, dan antargolongan
                              1) Menggunakan hak dengan tidak merugikan orang lain.
                              2) Bergaul tanpa membedakan suku, ras dan golongan mereka.
                                4.Bangsa1) Sikap kurang menghargai dan mengaku-ngaku memiliki kebudayan daerah lain.
                                2) Sikap kurang toleransi antar umat beragama.
                                  1) Terjadi pertentangan dan konflik/masalah.
                                  2) Terjadi pepecahan antar umat beragama yang berujung konflik dan perselisihan.
                                    1) Menghargai dan ikut memiliki budaya daerah lain.
                                    2) Mengutamakan toleransi dalam pelaksanaan yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan.

                                      Rakyat Indonesia harus memiliki sikap untuk mempersiapkan diri apabila terdapat ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang akan mengganggu integrasi nasional.

                                      Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan juga Penghambat Integrasi Nasional

                                      a. Faktor pendorong tercapainya suatu integrasi nasional
                                      • Adanya rasa senasib dan juga seperjuangan yang diakibatkan dari faktor sejarah.
                                      • Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara indonesia yaitu Garuda Pancasila dan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika".
                                      • Adanya tekad dan keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti yang tertera dalam Sumpah Pemuda.
                                      • Adanya ancaman dari luar yang akan menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.

                                      b. Faktor pendukung integrasi nasional
                                      • Penggunaan bahasa Indonesia.
                                      • Munculnya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia.
                                      • Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
                                      • Adanya jiwa dan semangat gotong royong, toleransi dan solidaritas keagamaan yang kuat.
                                      • Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat dari penderitaan penjajahan.

                                      c. Faktor penghambat suatu integrasi nasional
                                      • Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen (beraneka ragam).
                                      • Kurangnya toleransi antar golongan.
                                      • Kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan luar.
                                      • Adanya ketidakpuasan dari ketimpangan dan ketidakmerataan terhadap hasil-hasil pembangunan.

                                      Upaya untuk mencapai integrasi nasional dapat dilakukan denganberbagai cara salah satunya menjaga keselarasan antarbudaya. Hal itu dapat terwujud apabila ada peran pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional.

                                      Peran dari Pemerintah

                                      • Pemerintah harus bisa melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
                                      • Kemampuan desentralisasi pemerintah yang akan diwujudkan dalam agenda otonomi daerah.
                                      • Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak serta kewajiban warga negara.
                                      • Pemerataan pembangunan di semua bidang sehingga tidak akan menimbulkan kecemburuan sosial yang dapat mengakibatkan disintegrasi

                                      Peran dari Masyarakat

                                      • Meminimalkan setiap perbedaan dan berpijak pada kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.
                                      • Meminimalkan potensi konflik yang akan timbul.
                                      • Meningkatkan pertahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha yang akan merusak.
                                      • Menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat, jiwa sebangsa dan setanah air serta  rasa persaudaraan baik, agar terciptanya kekuatan dan kebersamaan di kalangan masyarakat Indonesia.
                                       
                                      About - Contact Us - Sitemap - Disclaimer - Privacy Policy
                                      Back To Top